Urgensi Perkembangan Teknologi pada Dunia Medis Indonesia

Ashfalia Pramudya
3 min readAug 20, 2023

--

Baru-baru ini, dunia digemparkan dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) di berbagai aspek kehidupan masyarakat — mulai dari seni, dunia bisnis, pendidikan, dan sebagainya. Dengan metode yang mudah dilaksanakan bagi masyarakat awam, banyak orang yang merasa terbantu dengan meluasnya AI secara umum. Fenomena ini menjadi salah satu dari berbagai bukti bahwa sukar terjadinya pemberhentian paksa akan perkembangan teknologi. Selama manusia masih memiliki keinginan untuk memperbaiki aspek kehidupan dengan efisien tanpa harus mengorbankan kualitas, maka teknologi akan selalu menghadirkan sesuatu yang baru untuk manusia.

Dunia medis merupakan salah satu aspek yang harus senantiasa dihiasi dengan perkembangan teknologi. Hal ini sesuai dengan SDG nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Seiring berjalannya waktu, akan hadir lebih banyak tantangan yang harus dihadapi dunia medis. Sebut saja pandemi Covid-19 2020 lalu, kondisi di mana tenaga kesehatan kewalahan karena kecepatan penyebaran penyakit yang notabene jarang mereka tangani sebelumnya. Tanpa riset dan pengembangan akan teknologi baru, tak akan ada berbagai macam vaksin yang dapat menanggulangi penyebaran virus. Ilmu baru dan inovasi akan metodologi penanganan juga dipelajari oleh tenaga kesehatan. Tak berlebihan bila dikatakan, teknologi berdampak langsung pada efektivitas penanganan pandemi Covid-19. Sehingga kontribusi teknologi amat sangatlah dibutuhkan sebagai wujud antisipasi, keterbukaan akan informasi, dan penggiatan ditemukannya inovasi dalam dunia medis.

Keterbukaan akan perkembangan ini akan menjadi jalur kemajuan dunia medis, spesifiknya dunia medis Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih membutuhkan banyak bantuan dari negara-negara lain dalam memenuhi sumber daya. Lewat transfer teknologi, Indonesia diharapkan dapat melakukan induksi kemampuan produksi teknologi, serta memelihara teknologi secara domestik (Budiharto, 2009).

Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengoptimalisasi pelayanan yang diterima pasien. Mulai dari penambahan fasilitas, pencatatan rekam medis digital, proses pelayanan digital, komunikasi pasien dengan tenaga kesehatan, dan sebagainya. Pemanfaatan itu tak hanya berhenti pada pelayanan di area instansi kesehatan. Sebab di era globalisasi ini, teknologi dapat menjadi wadah terjadinya proses pendidikan kesehatan, di mana terjadi transfer informasi kesehatan melalui komunikasi (Yani, 2018). Di era digital, tenaga kesehatan harus memanfaatkannya secara aktif untuk mengedukasi masyarakat awam. Baik lewat media sosial, aplikasi kesehatan, dan alternatif lainnya. Melalui inisiatif tersebut, masyarakat dapat mengandalkan tenaga kesehatan dalam mendapatkan informasi kesehatan yang akurat. Tersebarnya informasi tak berdasar juga dapat diminimalisir bila tenaga kesehatan aktif memberikan update informasi, sehingga proses filterisasi dapat terjadi. Pelayanan yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada tenaga kesehatan Indonesia. Sinergi antara pasien dan tenaga kesehatan akan mengalami peningkatan kualitas, sebab keduanya saling percaya satu sama lain.

Tak bisa dipungkiri, akan muncul kekhawatiran bahwa lambat laun profesi dokter akan digantikan sepenuhnya oleh teknologi. Akan ada pihak yang berpendapat bahwa presisi yang dimiliki teknologi memiliki tingkat resiko lebih kecil ketimbang dokter. Akan tetapi, kita seharusnya melihat teknologi sebagai “kepanjangan tangan” tenaga kesehatan. Teknologi hadir di tengah dunia medis sebagai bala bantuan tambahan, supaya dokter bisa memeriksa hal-hal yang tak dapat dilihat hanya dengan mata telanjang. Ia tak bersifat menggantikan sepenuhnya, karena medical case setiap orang mempunyai keunikan sendiri — di mana hal itu berpengaruh pada pengobatannya. Karena hal itulah, penulis percaya bahwa pengembangan teknologi kesehatan harus senantiasa dilakukan untuk peningkatan kualitas kondisi medis Indonesia.

Daftar Pustaka:

Budiharto, P. (2009). Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Masa Depan Demi Kemandirian Bangsa.

Yani, A. (2018). Pemanfaatan Teknologi dalam Bidang Kesehatan Masyarakat.

--

--

Ashfalia Pramudya

a stairway to ashfalia pramudya's mind. to know more about her, you can interact with @ashfalia.pramudya on instagram